Pentingnya
Stabilitas Sistem Keuangan Dalam
Perekonomian
Suatu Negara
M.QURRI
AIN THOHARI (1505026031)
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PENDAHULUAN
Stabilitas Sistem
Keuangan adalah suatu kondisi dimana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga,
alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung
pertumbuhan ekonomi, atau bisa juga diartikan dengan terhindarnya suatu Negara
dari krisis moneter atau keuangan. Sistem keuangan yang stabil mampu
mengalokasikan sumber dana dan tahan terhadap gangguan ekonomi, sehingga tetap
mampu melakukan fungsi intermediasi, melaksanakan pembayaran dan menyebar
risiko secara baik.
Instabilitas atau
ketidakstabilan keuangan dapat dipicu oleh berbagai macam dan gejolak. Hal ini
umumnya merupakan kombinasi antara kegagalan pasar, baik karena faktor
struktural maupun perilaku. Kegagalan pasar itu sendiri dapat bersumber dari
eksternal (internasional) dan internal (domestik). Risiko yang sering menyertai
kegiatan dalam sistem keuangan antara lain risiko kredit, risiko likuiditas,
risiko pasar dan risiko operasional.
PEMBAHASAN
Sistem keuangan memegang
peranan yang sangat penting dalam perekonomian seiring dengan fungsinya untuk
menyalurkan dana dari pihak yang berlebihan dana kepada pihak-pihak yang
membutuhkan dana. Apabila sistem keuangan tidak bekerja dengan baik, maka
perekonomian menjadi tidak efisien dan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan
tidak akan tercapai. Salah satu masalah yang menyebabkan sistem keuangan
menjadi tidak stabil yaitu terjadinya asimetri/ketidaksamaan informasi (asymetric
information) yakni suatu situasi dimana satu pihak yang terlibat dalam
kesepakatan keuangan tidak memiliki informasi yang akurat dibanding pihak lain.
Permasalahan
yang lain yaitu menyangkut moral hazard, yakni yang terjadi sesudah transaksi
dilakukan dimana pemberi pinjaman berada dalam posisi yang menerima resiko atas
dimana usaha yang dilakukan peminjam. Moral hazard terjadi karena peminjam
memperoleh keuntungan untuk mengalihkan proyeknya pada proyek yang berisiko tinggi
yang tidak dinginkan oleh pemberi pinjaman yang apabila berhasil dapat memberi keuntungan yang besar dan
apabila gagal akan ditanggung oleh pemberi pinjaman dalam bentuk tidak
kembalinya kredit yang diberikan.
Pada
prinsipnya stabilitas keuangan berkaitan
dengan dua elemen yaitu, stabilitas harga dan stabilitas sektor keuangan yang
mencakup lembaga keuangan serta pasar keuangan yang secara keseluruhan
mendukung jalannya sistem keuangan.Jika salah satu elemen tersebut terganggu
ataupun tidak dapat berfungsi dengan baik, maka elemen lainnya akan
terpengaruh. Misalnya, tingkat inflasi yang tinggi dapat membawa konsekuensi
pada kebijakan uang ketat (tight money policy), peningkatan suku bunga,
dan peningkatan lainnya dalam sektor keuangan. Sebaliknya, gangguan pada sistem
keuangan akan mempengaruhi efektifitas transmisi kebijakan moneter dan tingkat
harga secara umum.
Secara
fakta, di Indonesia sendiri sudah pernah merasakan krisis keuangan pada tahun
1997/1998. Hal itu mengindikasikan pentingnya stabilitas sistem keuangan ini
mempunyai pengaruh dan hubungan yang erat dengan stabilitas moneter yang
merupakan salah satu unsur pembentuk sistem perekonomian suatu Negara.
Pentingnya SSK ini mempunyai pengaruh langsung terhadap stabilitas makro dalam
sebuah sistem perekonomian begitu juga sebaliknya. Saat stabilitas makro
bergejolak, stabilitas keuangan pun akan mendapatkan dampaknya. Kondisi makro
ekonomi seperti stabilnya daya beli masyarakat, kuatnya permintaan domestik,
serta stabilnya nilai tukar rupiah bisa membawa pengaruh positif bagi
kestabilan sistem keuangan.
Tak
hanya itu, pentingnya stabilitas sistem keuangan juga terbukti pada saat krisis
global tahun 2008. Pada saat itu gejolak keuangan global diawali dengan
ambruknya sistem perbankan di Amerika. Hal itu menyebabkan anjloknya kinerja di
Negara-negara maju. Sebaliknya, Negara yang berhasil mempertahankan stabilitas
keuangannya dapat meminimalisir dampak buruk dari krisis keuangan global
tersebut.
Stabilnya
sistem keuangan akan mencegah terjadinya krisis-krisis seperti yang telah
dijelaskan diatas. Kalaupun krisis tidak dapat dihidari, masyarakat akan lebih
siap menghadapinya dengan penangan yang lebih cepat. Berikut ini alasan SSK itu
begitu penting bagi perekonomian:
1. Stabilitas
moneter hanya dapat terwujud dengan adanya stabilitas keuangan, karena sistem
keuangan merupakan transmisi kebijakan moneter.
2. Sistem keuangan
yang stabil menciptakan kepercayaan dan lingkungan yang mendukung bagi nasabah
penyimpan dan investor, termasuk menjamin masyarakat terutama nasabah kecil
3. Mendorong fungsi
intermediasi keuangan yang efisien
sehingga pada akhirnya mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi
4. Mendorong
beroperasinya pasar dan memperbaiki alokasi sumber daya perekonomian.
Dengan
demikian, Bank Indonesia-lah yang bertugas menjaga stabilitas moneter dan juga
menjaga stabilitas keuangan (perbankan dan sistem pembayaran). Sistem keuangan
merupakan salah satu transmisi kebijakan moneter, sehingga bila terjadi
ketidakstabilan sistem keuangan maka transmisi kebijakan moneter tidak dapat
berjalan secara normal. Sebaliknya, ketidakstabilan moneter secara fundamental
akan mempengaruhi stabilitas sistem keuangan akibat tidak efektifnya fungsi
sistem keuangan (Bank Indonesia,2009).
Bank
Indonesia melakukan beberapa kebijakan dan instrumen agar dapat menjaga
stabilitas sistem keuangan. Sedangkan instrument untuk menjaga stabilitas
moneter yaitu dengan menggunakan intrumen BI rate. Sedangkan untuk
perbankan syariah, BI menggunakan sistem wakalah
Berdasarkan
UU No.23 Tahun 1999 peran Bank Indonesia dalam rangka menjaga stabilitas
sistemm keuangan ,mencakup:
a. Menciptakan
kebijakan moneter yang kondusif
b. Melakukan
pemantauan terhadap stabilitas sistem keuangan (financial system
surveilance)
c. Melakukan
koordinasi dan memberikan rekomendasi kebijakan stabilitas sistem keuangan pada
otoritas lain, misalnya kepada pemerintah. Departemen Keuangan, dan OJK
d. Menciptakan
efisiensi dalam sistem pembayaran dengan terselesaikannya transaksi secara aman
dan tepat waktu (safe and robust payment system) antara lain melalui
kegiatan design, operasional dan pengawasan sistem pembayaran
e. Menyediakan
mekanisme LOLR dalam upaya menangkal terjadinya kegagalan liquidity
mismatch.
Bank Indonesia akan terus
memperkuat bauran kebijakan makrroprudensia, moneter, sistem pembayaran dan
pengedaran uang rupiah. Kebijakan makroprudensia akan terus diarahkan utnuk
memperkuat, menjaga, dan memelihara stabilitas sistem keuangan melalui
koordinasi yang kuat antara Bank Indonesia, Pemerintah, OJK dan otoritas lain untuk
meningkatkan ketahanan permodalan perbankan, menjaga kecukupan likuiditas serta
memperdalam pasar keuangan, mendorong penyaluran kredit ke sektor produktif,
UMKM, dan pengembangan ekonomi syariah.
Ditengah prospek
perekonomian global yang masih kurang mendukung, pertumbuhan ekonomi Indonesia
di 2016 diperkirakan akan meningkat. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini
sejalan dengan meningkatnya permintaan domestic yang didukung oleh peningkatan
investasi terutama pembangunan infrastrukutur. Sejalan dengan prospek perbaikan
ekonomi tersebut, prospek stabilitas sistem keuangan diperkirakan lebih baik.
Ketahanan perbankan dan kinerja pasar keuangan diperkirakan lebih baik.
Ketahanan perbankan dan kinerja pasar keuangan yang baik di 2015, akan menjadi
modal untuk meningkatkan kinerja di 2016. Pertumbuhan kredit dan DPK perbankan
diperkirakan meningkat ditopang oleh rasio kecukupan modal yang masih tinggi,
likuiditas perbankan serta rasio kredit bermasalah yang relative terjaga. Pasar
uang, saham dan obligasi juga diperkirakan akan mencatatkan kinerja yang
positif.
Kesimpulan
Stabilitas sistem
keuangan berperan sangat penting bagi perekonomian suatu Negara. Hal itu karena
stabilitas sistem keuangan tidak dapat dipisahkan dari stabilitas moneter dan
makro ekonomi. Jika suatu Negara sistem keuangannya stabil maka Negara tersebut
akan lebih mudah untuk membangun perekonomian dan dapat menghidari terjadinya
krisis ekonomi. tapi sebaliknya jika suatu Negara sistem keuangan tidak stabil
maka bukan tidak mungkin Negara tersebut akan hancur perekonomiannya apabila
terjadi krisis global. Oleh karena itu stabilitas sistem keuangan perlu
dikelola dengan baik oleh Negara, baik melalui bank Indonesia maupun kebijakan
pemerintah lainnya.
Referensi :
Anwar Nasution.2003.Masalah-masalah
Sistem Keuangan Dan Perbankan Indonesia.
Eva Misfah.2010.Analasis Pengaruh
Instrumen Moneter Terhadap Stabilitas Besaran Moneter Dalam Sistem Moneter
Ganda Di Indonesia.Jurnal Islamic finance.Vol 5
Bank Indonesia.2011.Kajian Stabilitas
Keuangan.Jakarta:BI.
Arti Dan Pentingnya Stabilitas Sistem
Keuangan.www.Ikhtisarekonomiindonesia.com.19-4-2017